Tuesday, 20 August 2013

Pelajaran Berharga dari Mestre Bimba

Artikel ini Redaksi Komunitas Capoeira terjemah dari tulisan
Mestre Damião, murid Mestre Bimba. Semoga berkenan buat Sobat Satu Capoeira.

Beberapa pelajaran hidup yang Mestre Damião dapat dari Mestre Bimba selama ia menghabiskan waktu belajar dan bercengkerama di São Paulo.

1. Selalu ada 'iblis dalam tubuh seseorang'. Dengan kalimat lain, kita semustinya waspada dalam situasi apapun. "Meskipun di rumah ibadah," Bimba menambahkan, tersenyum dan mengutip ungkapan kuno:

'Saya paham Anda meragukan saya; apa yang tak saya mau adalah Anda paham kalau saya paham Anda meragukan saya.'

2. Selalu mempraktikan molejo (wiggle, gerak dinamis naik turun dan samping) dan ginga dalam pertarungan. Bimba menyebut "jogo do mar", game of the sea, dolanan laut, yang tak lebih menyerupai seorang pelaut berjalan di kapalnya yang terombang ambing.

3. Latih kemampuan reflek Anda secara konstan. Lompat ke muka, ke belakang, ke samping, dan tetiba jatuh langsung bangkit semampu Anda mempertahankan diri dari serangan.

4. Ketika Anda berada pada tempat yang belum familiar, proseslah dengan cermat, observasi tempat masuk dan ke luar. Jangan pernah duduk membelakangi jalan di manapun Anda.

5. Jangan pernah berdiri di bawah pohon terutama malam hari. Jangan pernah berbalik arah saat berjalan di tengah jalur-jalan. Selalu berjalan di trek utama.

6. Jika mendapat sebuah argumen, cobalah berdiri dalam jarak dari penantang Anda yang mengizinkan Anda membuat serangan padanya atau merespon balik dengan efisiensi total. Jagalah mata Anda tetap terbuka dan jangan izinkan sang lawan mendikte Anda.

7. Selama berargumentasi, kontrol diri Anda, atur suara Anda dengan tenang dan nada terukur, berikan impresi yang berkesan; jika Anda bukan banteng atau pengacau. Objektifnya adalah membuat kejutan lawan sampai dia berada pada kontrol dan serangan Anda. Tetap waspada sepanjang waktu, atau dengan kata lain, dengan kemampuan reflek Anda seranglah mendadak yang bertenaga.

8. Capoeirista selalu tenang dan berbicara dengan nada terukur. Dia tidak pernah memulai serangan pada siapapun; ia penyabar, anteng, dan bertarung hanya untuk membela dirinya.

Pelajaran paling penting yang dicatat Mestre Damião:

'Capoeira bukanlah martial art untuk gagah gagahan. Ia seni tarung jalanan yang selayaknya hanya dipakai untuk pertahanan diri saat Anda diserang.'

No comments:

Post a Comment