Monday, 17 June 2013

KAYU LOKAL yang Layak Buat Berimbau?


Saat ini capoeirista di Nusantara masih kebingungan dalam memilih jenis kayu apa yang layak dipakai untuk berimbau. Banyak yang telak melakukan riset dan eksperimen namun mengeluhkan kayu lokal kurang kuat dan tidak fleksibel sehingga mudah patah. Redaksi hari ini meminta pendapat dari Sobat Satu Capoeira tentang "Tantangan Mencari Kayu Lokal Berimbau" ini.

Jika Sobat Satu Capoeira punya pengalaman menarik waktu membikin berimbau, sila membaginya di Komunitas Capoeira ini. Karena kita yakin, Indonesia yang kaya akan kayu (sama percis dengan Hutan Amazon Brazil) sangat tidak mungkin jika tidak memiliki kayu berkualitas untuk berimbau.

BIRIBA

Verga nama kayu berimbau itu. Di Brazil, kayu yang biasa dipakai BIRIBA. Nama berimbau diambil dari jenis kayu ini. Biriba memiliki dua hal yang harus dipenuhi sebagai kayu berimbau:

1. Fleksibilitas (kelenturan)
Kelenturan dalam hal ini menunjukkan kekuatan verga tidak mudah patah jika arame ditegangkan saat pemasangannya.

2. Ringan
Verga tidak boleh terlalu berat karena akan mengganggu permainan seorang pemimpin roda.

Panjang verga sekitar lima kaki dengan diameter satu inchi. Kayu biriba divernis sehingga melindunginya dari pelapukan. Waktu penginstalan, ujung atas dan bawah dibentuk sedemikian rupa untuk memasang arame dengan kuat.

Pertanyaan kita selanjutnya:

A. Kayu lokal jenis apakah yang bisa dipakai untuk berimbau?

B. Apakah kayu pohon jambu biji, walikukun, sonokeling, jati, bisa dipakai?

Mohon pencerahan dari Sobat Satu Capoeira. Obrigado!

2 comments: