Tak ada roda, capoeira kehilangan nyawa. Banyak yang menyebut jika
hasil latihan tekun capoeira 90% dibentuk saat peserta terjun ke roda.
Di situlah mental dipoles sekaligus ajang mempraktikan jurus jurus ketika berlatih di kelas.
Artikel berikut akan menjelaskan roda secara umum. Pasti Anda merasakan petualangan tersendiri yang unik dan tak terlupakan.
Sila berbagi cerita tentang roda di kolom komentar, ya.
RODA, TRADISI RELIGIUS
Roda merupakan tradisi terpenting dalam capoeira. Lingkaran dibentuk
melambangkan Bumi oleh para capoerista yang di dalamnya ada dua
petarung, jogo istilahnya. Mereka dapat diartikan sebuah aktivitas
timbal balik antar manusia. Jogo ialah waktu di antara dua capoerista
bekerja, saling berinteraksi, marahan, rekreasi, dan macam macam.
Jangan lupakan musik. Roda dipimpin oleh seorang mestre atau instrutor
sengan memainkan berimbau. Pemimpin roda itu ibaratnya Tuhan. Ia
mengendalikan semua kegiatan saat roda. Jadi jangan heran jika seorang
pemegang berimbau gunga menghentikan roda jika dirasa permainan sudah
kacau dan membahayakan.
Instrumen lain berupa bateria turut
menyemarakkan acara roda. Sama dengan kehidupan, ia memberi nuansa
meriah yang menumbuhkan energi positip bagi semua.
Saling
pengertian ditunjukkan lewat tepuk tangan pembentuk lingkaran roda.
Mereka memberi semangat dan dukungan buat dua petarung di dalam roda.
RODA SEBAGAI PERSAHABATAN
Tidak ada istilah menang dan kalah dalam roda. Memang kemahiran teknik
bercapoeira dipertontonkan. Lebih dari itu, roda menjadi ajang pertemuan
orang orang dari beragam karakter. Mereka saling sapa sekaligus berbagi
kelebihan.
Bagaimana dengan pendapat Anda?
_________________________________________
CAPOEIRA SENZALA INDONESIA - YOGYAKARTA
Latihan rutin: Senin, Rabu, dan Jumat pukul 16.30 WIB
Tempat : Gelanggang Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Instrutor : Loepiece Oktavian
Pendaftaran : Danu, 08986642692
BERGABUNG dengan KAMI! KITA BERCAPOEIRA BERSAMA
No comments:
Post a Comment