'Capoeirista ialah seorang atlet, seniman, sekaligus penulis puisi.'~Jorge Amado, penulis Brazil.
Friday, 26 July 2013
Lampião (Bagian 1) ~"Robin Hood Brazil": Hero Religius sekaligus Bandit Terbrutal~
Virgulino Ferreira da Silva lahir pada 1897 di Pernambuco, negara bagian Brazil di sebelah Timur Laut. Di sinilah sebuah tempat yang diceritakan oleh Euclydes da Cunha dalam buku terkenalnya "Backlands, Os Sertoes" sebagai negeri kering kerontang yang penuh kaktus. Kawasan ini sangat terbelakang dan pendidikan warganya rendah. Tanah tanah dikuasai oleh cukong yang memiliki anak buah,Cangaceiros~orang orang Congaco, yang tak segan menyiksa warga.
Tumbuh di lingkungan yang keras, Virgulino melihat dengan mata kepalanya sendiri ayahnya terbunuh oleh polisi yang menggerebek rumahnya. Itulah nantinya yang membuat polisi menyesal telah melakukannya. Rasa dendam Virgulino akan menorehkan sejarah di Brazil.
Usia 25 tahun, Virgulino menjadi Lampião. Ia dikenal sebagai pembunuh polisi dan tentara juga cukong tanah dengan nama macacos atau kera. Selama hampir 15 tahun Virgulino masuk koran sebagai berita utama sampai di luar Brazil.
ROBIN HOOD BRAZIL
Banyak yang menyamakan Lampião dengan Robin Hood. Tapi itu tidak benar. Jika Robin Hood memulai karirnya dengan merampok seorang nenek berusia 90 tahun, Lampião lebih kompleks. Ia religius sekaligus brutal. Ia pandai merebut perhatian media massa dan tampil lewat foto fotonya dan wawancara. Kelompok Lampião tidak lebih dari 40 orang namun mampu memberikan perlawanan sengit 200 tentara dan polisi.
Sangat sulit dibayangkan kelompok bandit berjumlah kecil melakukan serangan terbuka terhadap polisi dan pasukan keamanan sampai satu dekade lebih. Ini dilakukan Lampião dan geng untuk melawan sistem nasional yang korup, polisi yang berlaku semena mena, cukong dan bos tanah yang serakah, jaringan komunikasi terputus, dan kondisi chaos negara. Gerakan Pembebasan Lampião terus berlangsung.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment